Sampah yang Menyehatkan | frenchsampler

Minggu, 12 Januari 2014

http://www.athba.net/
athba.net-Kaget dengan judulnya???jangan kaget dulu,karena ini memang kenyataan. Bagaimana caranya sehat dengan sampah? karena sampah selalu berkonotasi kumuh,kotor dan tentu saja sampah adalah biang penyakit. Tapi tidak dengan Dr. Gamal Albinsaid, seorang dokter yang berjiwa sosial tinggi yang ada di malang,tepatnya di kelurahan sukun. Simak berita ini yang di kutip dari bbc.co.uk.


Setiap akhir pekan puluhan warga datang ke sejumlah klinik di kota Malang dengan membawa sampah antara lain berupa botol plastik, kardus dan kertas.

Sampah-sampah yang dapat didaur ulang - yang mereka kumpulkan dari rumah sendiri dan lingkungan di sekitar- mereka bawa dan ditukarkan dengan kartu berobat melalui program Klinik Asuransi Sampah, yang digagas dr. Gamal Albinsaid.Ada lima klinik yang saat ini menerapkan sistem dengan menukarkan sampah dengan kartu asuransi ini.

http://www.athba.net/

Dr. Gamal Albinsaid
Ide kreatif Gamal Albinsaid mendirikan asuransi sampah terdengar hingga sejagat raya. Kreasinya itu menempati urutan teratas di ajang finalis dunia Unilever Sustainable Living Young Entrepreneurs Awards 2013. Pada 30 Januari 2014 ini, dia diundang ke London, Inggris, untuk jamuan makan dengan pewaris tahta kerajaan Inggris, Pangeran Charles.

"Warga cukup menyerahkan sampahnya kepada Klinik Asuransi Sampah dan mereka bisa menikmati berbagai fasilitas pelayanan kesehatan primer," kata Gamal.

"Sampah yang mereka bawa – dapat berupa sampah kering apa saja yang dapat didaur ulang- dan kami hargai Rp10.000," kata Gamal.

http://www.athba.net/
antusias warga yang menyerahkan sampahnya untuk pengobatan

Dengan sampah ini, kami memberikan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan dokter, gula darah sampai obat, tambah dokter berusia 24 tahun ini.

Aktivitas melalui organisasi Indonesia Medika ini mulai dibentuk tahun 2010. Namun sempat terhenti setelah berjalan baru enam bulan.

Sejak Maret 2013, Klinik Asuransi Sampah ini mulai diaktifkan lagi dengan sasaran utama keluarga kurang mampu.

Meninggalnya anak pemulung

Sejauh ini, anggota klinik dengan premi sampah ini mencapai lebih dari 500 orang di lima klinik dengan penambahan sekitar 50 orang per minggu, kata Gamal.

"Kami terus mensosialisasikan dengan antara lain mengadakan pengobatan gratis dan berbagai penyuluhan."

Meninggalnya Khaerunissa, seorang anak pemulung pada delapatan tahun lalu akibat diare karena ayahnya yang tak sanggup membawa berobat.


http://www.athba.net/

Kartu Asuransi Sampah


"Ini sangat menyedihkan dan merupakan tamparan bagi dunia kesehatan," kata Gamal.

"Oleh karena itu kami membentuk klinik dengan sistem asuransi sampah ini. Kami mengajak kader Posyandu, ibu-ibu PKK dan masyarakat untuk mengembangkan Klinik Asuransi Sampah untuk membantu masyarakat," kata Gamal.


Kebersihan lingkungan


http://www.athba.net/

Warga sedang memeriksa tekanan darah dengan membawa kartu asuransi sampah

"Mereka tidak hanya bisa berobat namun juga mendapatkan penyuluhan untuk mencegah penyakit dan juga rehabilitasi bagi mereka yang baru sembuh dari sakit," tambahnya.

Namun dalam upaya mengembangkan klinik dengan premi sampah ini, cukup sering juga Gamal dan teman-teman mendapat permintaan agar dana Rp10.000 diberikan saja dalam bentuk uang tunai dan bukan dengan membawa sampah.

"Konsep edukasi lingkungan ini yang juga ingin kami tanamkan, dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memanfaatkan sumber daya yang terbuang."

Bagi warga kota Malang yang telah menjadi anggota Klinik Asuransi Sampah ini, konsep ini tidak hanya membantu secara finansial namun juga kebersihan lingkungan.

"Kami juga bisa merasakan pengaruh positifnya terkait kebersihan rumah dan lingkungan," kata Yuli Kurniawati, warga di kelurahan Sukun, Malang.

Indonesia Medika merencakan untuk menerapkan sistem pembayaran sampah ini ke klinik-klinik lain, tidak hanya di Malang namun juga kota-kota lain di Indonesia.
sumber:bbc.co.uk,radar malang



0 komentar:

Posting Komentar